oleh:Rangga
Dari pernyataan sebelumnya telah saya ungkapkan bahwa cinta adalah bagian dari satu kesatuan kompleksitas kepribadian individu, yang didalamnya ada hubungan antara kenampakan visual fisik dengan bentuk perilaku rohaniyah yang dihantarkan oleh panca indera dalam berbagai bentuk mediasi yang tersususun oleh berbagai system jaringan yang saling berkaitan. Nilai reponsitas esensi cinta berawal dari kenampakan visual fisik yang kemudian terekam nilai seni tersebut yang terdapat dalam suatu objek. lewat panca indera (mata) kemudian di hantarkan kezona idea (dalam otak –proses pemikiran), dari proses tersebutlah melahirkan nilai akal budi dalam wujud imajinasi. Wujud imajinasi berimplikasi dalam kekuatan jiwa atau dikuatkan dengan sebutan perasaan hati. Perilaku hati ini akan mengontrol dan mempegaruhi tindakan dan perilaku subjektivitas setiap individu.Dari beberapa elemen yang bermain didalamya, saya coba memaparkan beberapa elemen yang bermain di tataran fisik-biologis, yakni kenampakan visual, panca indera (mata, hidung dan telinga). Pada elemen pembentuk idea, yakni wujud otak dengan klimaks akal dan hati. Sedangkan pada aspek rohaniyah merupakan kekuatan dari muatan budi daya akal dan nilai rasa hati. Elemen – elemen pembentuk kompleksitas cinta saling mempengaruhi satu sama lain secara systematika melingkar, sehingga kaidah ini disebut dengan siklus cinta.Rasa kasih sayang terhadap suatu objek merupakan bagian dari implementasi cinta. Dengan adanya berbagai bentuk tindakan yang dilakukan oleh subjek terhadap objek yang dicintainya. Tindakan yang dimaksud adanya bentuk tindakan perhatian, saling menjaga dll. Perilaku tersebut bagian dari aktualisasi cinta. Adanya rasa dalam jiwa individu dengan perilaku cinta sangat mempengaruhi paradigma individu. Ketika menelisik lebih dalam bagaimana efek perilaku cinta terhadap paradigm, bisa kita saksikan dalam contoh kasus percintaan manusia antara lawan jenisnya. Ketika cinta itu telah bergulir didalamnya maka rasionalisasi kebijakan tidak diindahkan. Semua bentuk tindakan perilaku cinta diangapnya benar, ketika bertentangan maka akan berusaha dan berupaya untuk membenarkan. Misalnya sepasang remaja yang hanyut dalam asmara, mereka menganggap bahwa apa yang dilakukannya itu benar. Sedangkan dalam tataran agama dan budaya tidak dibenarkan. Kasus lain misalnya ketika seorang cewe dilarang sama orang tuanya untuk berhubungan dengan cowonya (pacarnya), maka mereka akan berusaha mencari kesempatan untuk mewujudkan keinginannya. Jika keinginan mereka tidak tercapai maka mereka kemungkinan besar akan bertindak diluar dari etika agama dan budaya. Contoh realitasnya mereka melakukan peresmian hubungan diluar aturan adat budayanya maupun agamanya.Lantas bagaimana hubungan antara fenomenal tersebut diatas dengan siklus cinta?. Siklus cinta perangkat yang megalir dalam setiap individu, sehingga efeknya terhadap aktivitas dan perilaku indvidu sangat berpengaruh. Semaking deras aliran siklus cinta yang bermain pada setiap individu, maka perilaku diluar batas keniscayaan akan terjadi. Perilaku rohaniyah terkontrol oleh perilaku jasmaniyah, sedangakan cinta terbawah oleh sifat jasmaniyah dan yang merasakannya adalah rohaniyah. Bentuk perilaku jasmaniyah sudah menjadi panutan perilaku rohaniyah. Dalam pemahaman tersebut bisa kita realisasikan bahwa cinta ada pada tataran jasamaniyah-rohaniyah yang didalamya tersusun, oleh beberarapa system perangakat jaringan yang saling berkaitan dan mempengaruhi.
BAGI YANG PUNYA PASANGAN SAYA UCAPKAN SELAMAT BERVALENTINE....!!!, TAPI INGAT...!!! HATI2 DENGAN LUPA DIRI SAMA PASANGAN, BISA JADI BERABE NANTINYA. MASI PANJANG PERJALANAN HIDUPMU KAWAN...........!?
BalasHapustetaplah jaya kawan...,jagan penah untuk gagal..
BalasHapus